Sabtu, 04 Februari 2012

KONSTRIBUSI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MEMBINA KINERJA GURU

BAB 1
                                               PENDAHULUAN           

            Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional









BAB 11
KONSTRIBUSI SUPERVISI PENDIDIKAN
DALAM MEMBINA KINERJA GURU

A.PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Dalam Dictionary of  Education, Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha dari petuga petugas sekolah dalam memimpin gurudan petugas lainnya dalam dalam memperbaiki pelajaran termasuk menstimulir,menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pendidikan,metode mengajar dan evaluasi pengajar. program supervisi bertumpu pada satu prinsip yang mengakui bahwa setiap manusia itu mempinyai potensi untuk berkembang. Menurut H. Burton dan leo J. bruckner supervisi adalh suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan an,Dari uraian definisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi darri supervsi adalah memajukan dan mengembangkan pelajaran sehingga sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik.[1]

B.TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Tujan supervisi adalah mengembangkansituasi belajar dan mengaja r yang lebih baik.usaha perbaikan belajar dan mengajarditujukan kepada pencapaian tujuan  akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.hasil belajar yang menurun akibat dari faktor- faktor obyektif  yang saling mempengaruhi oleh karena itu perlu adanya penciptaan situasin yang memungkinkan murid-murid dapat belajar dengan baik.[2]
Secara rasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan  adalah: .
a. membantu guru elihat dengan jelas tujuan - tujuan pendidikan.
b. membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c. membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern,metode-metode dan sumber-    sumber pengalaman belajar.
d. membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
e. membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
f. membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
 

C. PRINSIP - PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN DAN PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN
1.Prinsip Prinsip Supervisi Pendidikan
1. Prinsip ilmiah (scientific)
2. Prinsip demokratis
3. Prinsip kerja sama
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Disamping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan prinsip negatif
untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
a. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti,
1. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
2. Supervisi harus dan konstruktif
3. Supervisi harus scientific efektif.
b. Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakakuan.
1. Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter
2. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru
3. Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak[3]

2.Peranan Supervisi Pendidikan

        Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supevisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaua menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokratis. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan iteraksi bersifat mematikan.

D.JENIS JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Supevisi umum dan supevisi pengajaran

Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan adminstrasi kantor dan supervisi pengelolaan keuangansekolah atau kantor pendidikan.Supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang ditunjukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.

2. Supervisi klinis

Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan profesional guru atau calon guru khususnya dalam penmpilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tesebut. Supervisi kilinis termasuk bagian dari supervisi
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.

Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang memang sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan. Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang fungsi jabatan sebagai pengawas.

E.RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN
Program supervisi pendidikan meliputi penelitian dan pembinaan mengenai hal-hal sebagai berikut :
Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
1.      Pembagian tugas
2.      Rencana tahunan sekolah
3.      Jadwal dan rencana tahunan guru
4.      Penerapan satuan pelajaran sebagai sistem dan penyampaian materi pelajaran
5.      Pelaksanaan PBM yang meliputi :
1.      Cara mengkoordinasi kegiatan belajar mengajar.
2.      Perencanaan evaluasi belajar (harian, semester dan UAN)
3.      Program bimbingan siswa
Supervisi Ketenagaan
6.      Kehadiran guru di sekolah dan di kelas
7.      Partisipasi guru dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler
8.      Partisipasi guru dalam penataran, lokakarya, workshop, dan lain-lain
9.      Statistik peresensi guru, dan lain-lain
Supervisi Ketatausahaan

Menilai :
1.      Administrasi tata usaha
2.      Pelaksanaan usul kenaikan pangkat guru dan pegawai
3.      Pelaksanaan kenaikan gaji berkala guru dan pegawai
4.      Buku kas umum, SPP, koperasi dan lain-lain
5.      Supervisi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Menilai :
1.      Penyelenggaraan dan keadaan perpustakaan sekolah
2.      Penyelenggaraan dan keadaan laboratorium
3.      Pemeliharaan gedung, bangunan dan halaman sekolah
4.      Pengadaan dan penggunaan alat dan perabot kantor
5.      Pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan alat pengajaran
6.      Pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan material
7.      Supervisi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1.      Bentuk dan sifat kerjasama antar sekolah dan masyarakat
2.      Manfaat kerjasama antar sekolah dan masyarakat
3.      Pembinaan, efektivitas dan efisiensi kerjasama[4]



F.TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
Bentuk supervisi dapat dibedakan atas :
1.      Tipe otokratis yaitu menganggap bahwa ia sebagai penentu segala kebijakan dan bagaimana menjalankannya.
2.      Tipe demokratis yaitu supervisi berfungsi membina otoritas supervisor seimbang dengan otoritas pihak yang disupervisi.
3.      Tipe demokratis semu yaitu supervisor dengan licik memaksakan keinginannya, namun nampak seolah-olah demokratis.
4.      Tipe manipulasi diplomasi yaitu supervisor melaksanakan prinsip demokrasi seperti rapat, namun dengan kelihaiannya ia menggiring pikiran peserta sesuai kehendaknya.
5.      Tipe laisse-fire yaitu supervisor menginterpretasikan demokrasi dengan memberikan kebebasan kepada bawahannya, sehingga supervisor kehilangan otoritasnya sendiri.

G.PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi Preventif
Dalam proses supervisi, supervisor memberikan nasehat-nasehat untuk menghindari kesalahan-kesalahan.
Supervisi Korektif
Dalam proses supervisi, supervisor bersifat mencari kesalahan bawahannya, baik secara prinsipil, teknis, maupun dalam melaksanakan instruksi dari supervisor.
Supervisi Konstruktif
Dalam supervisi, supervisor memperhatikan prestasi bawahannya (seperti : inisiatif, daya cipta, penelitian, dan lain-lain) yang kemudian memberikan berbagai macam penghargaan yang sesuai.
Supervisi Kooperatif
Dalam supervisi, supervisor mengutamakan kerjasama, partisipasi, musyawarah dan toleransi dengan bawahan demi kemajuan pendidikan.






















                                                                   BAB 111
KESIMPULAN
Dalam Dictionary of  Education, Good Carter memberi pengertian supervisi adalah segala usaha dari petuga petugas sekolah dalam memimpin gurudan petugas lainnya dalam dalam memperbaiki pelajaran termasuk menstimulir,menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pendidikan,metode mengajar dan evaluasi pengajar.
tujuan konkrit dari supervisi pendidikan  adalah: .
a. membantu guru elihat dengan jelas tujuan - tujuan pendidikan.
b. membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c. membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern,metode-metode dan sumber-    sumber pengalaman belajar.
d. membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
e. membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
f. membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.

        Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supevisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaua menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokratis.


[2] Drs  Hendiyat soeetopo,Drs Wasty Soemanto,Kepemimpinan dan Supervisi  Pendidikan,(Jakarta:PT Bina aksara),hal.40
[3] Ibid, hal 41

Tidak ada komentar: